Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pengertian SDLC dan study kasus

Apa itu SLDC ?

SLDC merupakan singkatan dari (Systems Development Life Cycle) yang merupakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau biasa disebut  Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam SLDC ini terdapat rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak yang merupakan proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model serta metodologi yang digunakan sebagai alat pengembangan sistem. Konsep ini juga digunakan pada sistem komputer maupun informasi.

SDLC juga digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak yang terdiri beberapa tahapan seperti:  perencanaan(planning),pengaanalisisan (analysis), desain(design), pengimplementasian (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
Dalam rekayasa perangkat lunak konsep SDLC  ini membentuk suatu kerangka kerja sebagai perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, seperti  dalam proses pengembangan perangkat lunak.
Dalam pengembangan system menggunakan SDLC juga terdapat beberapa cara untuk mengimplementasinya  yaitu waterfall model, prototype model, RAD(Rapid Application Development) model, ASD(Agile Software Development) model. Dan diantara keempat model tersebut waterfall, dan prototype merupakan jenis model yang  sering digunakan dalam pengembangan system.

Dan saya akan menjelakan dengan model prototype.

Model Prototype ini merupakan salah satu metode alat pengembangan perangat lunak dan pengguna juga dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Prototyping ini dimulai dengan mengumpulkan beberapa kebutuhan, mendefinisikan objektif keseluruhan  dari software yang digunakan, melakukan pengidentifikasikan segala kebutuhan, kemudian dilakukan juga perangcangan cepat yang hanya difokuskan pada penyajian aspek yang diperlukan saja.

Langkah dalam model prototype:
  1. Pemilahan Fungsi yang harus ditampilkan oleh  prototyping. Pemilahan juga harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas yang relevan  sesuai dengan contoh kasus yang akan dianalisis.
  2. Penyusunan dalam Sistem Informasi yang bertujuan untuk memenuhi permintaan akan tersedianya prototype.
  3. Melakukan evaluasi
  4. Dan penggunaan selanjutnya dalam pengembangan yang akan dilakukan.

Jenis model prototyping yaitu :
  • Feasibility prototyping  digunakan sebagai alat penguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
  • Requirement prototyping   alat untuk mengetahui kebutuhan aktivitas para penggunsa bisnis.
  • Desain Prototyping sebagai alat untuk  perancangan system informasi yang akan digunakan.
  • Implementation prototyping  merupakan langkah lanjutan dari rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.

Keunggulan :
  1. Prototype melibatkan user yang  dapat berpartisipasi aktif dalam analisa dan design
  2. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
  3. Dan juga dapat mempersingkat waktu dalam pengembangan SI

Kelemahan :
  1. Proses penganalisis dan perancangan terlalu singkat.
  2. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
  3. Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan
  4. Protitype yang dihasilkan hanya sementara  tidak selamanya mudah dirubah
  5. Prototype terlalu cepat selesai.

Contoh Study Kasus :

Dalam pelaksanaan sistem akademik yang  di sekitar  sekolah SMP JAKARTA  yang masih  belum optimal, hal ini dikarenakan sistem yang digunakan masih banyak yang bersifat manual. Dengan system yang manual tersebut banyak terjadi berbagai permasalahan terutama dalam proses pendaftaran,registrasi, pembagian ruang  kelas, pembagian wali kelas, serta proses penilaian  dalam mengenai perkembangan siswa kepada orang tua.

Untuk masalah seperti ini sangat diperlukan suatu sistem informasi yang mampu mendukung pengambilan keputusan untuk memperoleh informasi kegiatan akademik. Pembuatan Sistem Informasi Akademik Sekolah menggunakan pendekatan yang  terstruktur.

Untuk  metode pengembangan menggunakan prototype dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara, dan alat yang digunakan dalam merancang sistem yaitu Flow Map, Diagram Konteks, dan DFD .

Dan untuk  pengembangan menggunakan  aplikasi berbasis desktop yang merupakan sistem yang dibangun secara client server sehingga dapat diakses kebeberapa komputer. Dan sistem yang telah dibangun diharapkan dapat mengatasi sebagian  permasalahan yang ada dengan  melakukan validasi kerangkapan data registrasi dan nilai siswa, pembagian kelas serta penilaian.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Shikamaru Nara mengatakan...

infonya sangat bermanfaat bagi ane
8 in 1 tools set

Posting Komentar