Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kebudayaan Islam di Negara China


Sejarah -  Awal masuk islam di Negara cina di karnakan adanya Interaksi antara Cina dan Arab sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum Islam ada di dunia, sekitar abad ke-1 dan ke-2, Arab termasuk tempat persinggahan para pedagang jalur sutera (silk road) untuk berjual beli. Jalur sutera ini terbentang dari Cina sampai ke Konstantinopel. Karena itulah muncul ungkapan arab “tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”, karena pada waktu itu Cina menjadi tempat yang sangat terkenal karena termasuk negeri yang sangat maju peradabannya. Kedatangan Islam ke Cina tercatat dalam kitab sejarah Chiu T’hang Shu yang menyebutkan bahwa Cina pernah menerima kunjungan diplomatik dari orang-orang Ta Shih (Arab) yang diutus oleh Tan mi mo ni’ (Amirul Mukminin), yakni Khalifah Utsman bin Affan.  Utsman menugaskan Sa'ad bin Abi Waqqas untuk membawa ajaran Illahi ke daratan Cina. 
      Utusan khalifah itu diterima secara terbuka oleh Kaisar Yung Wei dari Dinasti Tang. Kaisar lalu memerintahkan pembangunan Masjid Huaisheng atau masjid Memorial di Canton, masjid pertama di daratan Cina. Pada masa Dinasti Tang, Cina tengah mencapai masa keemasan dan menjadi kosmopolitan budaya, sehingga dengan mudah ajaran Islam tersebar dan dikenal masyarakat Tiongkok. Orang Cina mengenal Islam dengan sebutan Yisilan Jiao yang berarti 'agama yang murni' dan menyebut Makkah sebagai tempat kelahiran Buddha Ma-hia-wu (Nabi Muhammad SAW).

           
           Kebudayaan di negeri China, yang mayoritas penduduknya adalah muslim, seperti di Xinjiang. Salah satu keunikan tradisi umat Muslim di China tidak lantas terlepas dari akar budaya nenek moyang mereka. Memiliki budaya yang kuat antara kultur China dan Islam, sehingga muncul warna tersendiri pada tradisi Islam di negeri Tirai Bambu ini. Itu terlihat pada tiga perayaan besar terpenting bagi umat Islam di China-- Idul-Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Contohnya saat Lebaran hari Raya Idul Fitri, mereka merayakannya dengan berkumpul di suatu lapangan besar.

Di sana mereka mendatangi bazaar, bernyanyi, dan berdansa.dan untuk pakaian Kaum pria mengenakan jas dan kopiah putih, yang wanita memakai baju hangat dengan kerudung setengah tertutup. Ada juga tradisi mengunjungi makam leluhur pada saat Idul Fitri di China. Makam tersebut dibersihkan, kemudian keluarga besar memanjatkan doa di sana. Tradisi ini juga dilakukan untuk menghormati umat muslim yang tewas selama Dinasti Qing dan selama Revolusi Kebudayaan.
Hidangan khas saat lebaran di Negara China adalah Sup Mie La Mian namun yang sifatnya halal.dan penduduk muslim di sini tentunya juga merayakannya dengan makan bersama.

  Semoga info yang saya bermanfaat untuk yg membacanya :)



Referensi :
https://www.facebook.com/Noeadistore/posts/348000021998478

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

SuperEscape mengatakan...

artikelnya bagus. komen dibawahnya mengajarkan kesyirikan.

Posting Komentar