* Six Sigma merupakan alat manajemen yang baru digunakan sebagai pengganti Total
Quality Management(TQM). Six Sigma
sangat terfokus pada pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi
perusahaan secara keseluruhan yang bertujuan untuk menghilangkan cacat
produksi, mempersingkat waktu pembuatan produk dan mengurangi biaya produksi.
Six Sigma juga memberikan kepuasan pelanggan dan juga dapat meningkatkan
kualitas serta dapat menghilangkan ketidakpastian pencapaian tujuan bisnis.
Six Sigma terdapat
dua perspektif yaitu prespektif statistic dan prespektif metodologi.
Prespektif Statistic merupakan sigma yang ada pada statistic
yang disebut sebagai standar deviasi yang menyatakan sebagai nilai simpangan
terhadap nilai tengah. Proses dapat dikatakan berjalan baik apabila terdapat
suatu rentang yang telah di sepakati. Rentang tersebut memiliki batas yaitu
batas atas (Upper Specification Limit) dan batas bawah (Lower Specification
Limit).
Prespektif Metodologi yaitu pendekatan yang menyeluruh yang
dapat menyelesaikan suatu masalah dan meningkatkan proses melalui fase DMAIC (Define,
Measure, Analyze, Improve, Control). DMAIC merupakan jantung analisis Six
Sigma yang menjamin voice of costumer berjalan dalam keseluruhan proses
sehingga produk yang dihasilkan dapan memberikan kepuasan pada pelanggan.
Langkah- langkah DMAIC :
- Define sebagai fase yang menentukan suatu masalah, menetapkan persyaratan pelanggan dan mengetahui CTQ (Critical to Quality)
- Measure sebagai fase pengukur tingkat kecacatan pelanggan (Y).
- Analyze sebagai fase yang menganalisis faktor penyebab masalah/ cacat (X).
- Improve sebagai fase yang meningkatkan proses (X) dan menghilangkan faktor penyebab cacat. Control sebagai fase untuk mengontrol kinerja proses (X) dan menjamin supaya masalah/ cacat tidak muncul.
Kelebihan Six Sigma yaitu:
- Six Sigama lebih rinci dapat diterapkan di bidang usaha apa saja mualai dari perencanaan strategi sampai dengan operasional pelayanan pelanggan dan motivasi usaha.
- Six Sigama dapat di terapkan pada bidang jasa maupun non manufaktur seperti bagian manajemen , keuangan, pemasaran, logistic , teknologi informasi hingga pelayanan pelanggan.
- Six Sigama merupakan sistem yang dapat dipahami , variable yang digunakan dapat dimonitor serta direspon balik dengan cepat.
- Six Sigama bersifat tidak statis apabila pelanggan berubah maka kinerja sigma pun berubah.
Kelemahan Six Sigma
Hanya mengurangi defect dan variasi, tetapi tidak
menghilangkan non value added activies serta pada tahap define yaitu menangkap
voice of customer hanya berdasarkan pada data keluhan atau klaim pelanggan atas
layanan yang diberikan.
* Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem
kualitas pada managemen yang memfokuskan pada kepuasan pelanggan dengan semua karyawan untuk melakukan penikatan atau perbaikan secara
terusmenerus dengan melakukan beberapa
strategi ,menggunakan data dan melakukan komunikasi untuk mengintegrasikan
kualitas dalam kegiatan perusahaan.
Kelebihan TQM yaitu:
TQM dapat menetapkan kerjasama di dalam organisasi
Perubahan hanya terjadi ketika masalah yang sulit seperti
anggaran, pemasaran, dist ribusi ,pabrikasi dan masalah yang sederhana yaitu
nilai –nilai, kultur, gaya kepemimpinan , visi dan lainnya.
Kelemahan TQM yaitu:
- Kualitas sebagai aktivitas sampingan dan terpisah dari isu kunci strategi saha dan kinerjanya.
- Organisasi banyak yang bersifat temporer yang apabila pemimpinya meninggalkan perusahaan maka kualitas perusahaa di abaikan.
- Banyak perusahaan membuat kualitas tidak jelas dengan tujuan yang ditetapkan tanpa meliki cara untuk kemajuan untuk mencapai tujuan tersebut.
- TQM juga merupakan aktivitas yang hanya bersifat di dalam departemen di semua perusahaan.
- TQM hanya mengajarkan incremental atau perkembangan yang hanya sedikit bukan perkembangan yang radikal , sehingga banyak pemimpin yang koporat dan tidak sabar setelah adanya konsep reengineering yaitu desain ulang bisnis yang sama dengan process redesign, meskipun prakteknya mencangkup skala yang lebih besar.
Referensi: